Friday, 29 January 2010
Cara melatih burung piyik ( bakalan ) merpati tinggian
Salam merpati tinggian dari team PUSAT MERPATI TINGGIAN PADEPOKAN WALIWIS BODAS CLUB. ( KOTA CIMAHI – JAWA BARAT ), atas permintaan rekan rekan pecinta merpati tinggian yang masih pemula maupun yang sudah lama (pemain) diseluruh tanah air ini baik yang melalui Telepon maupun SMS, kami akan membagikan sedikit tips atau cara melatih burung bakalan ( piyik ) merpati tinggian.
Berdasarkan pengalaman tim kami ada dua cara dalam melatih piyik merpati tinggian :
1. Dilatih dengan burung pelatih atau burung yang sudah mapan medan dan bisa menuntun atau mengemong si piyik untuk pulang.
2. Dilatih sendiri tanpa burung pelatih.
· Dilatih dengan burung lain yang mempunyai sifat pelatih, yang mempunyai kriteria seperti berikut ini:
1. Burung pelatih harus keket
melatih burung merpati piyik (bakalan) tinggian lebih bagus kalau burung pelatihnya pada saat keket, karena burung pelatih cenderung akan terbang lebih cepat pulang dan tidak terlalu lama mutar mutar menghabiskan waktu. Jadi si piyik tidak kehabisan nafas. Lain halnya dengan burung gaburan semakin lama mutar – mutar semakin hafal medan dan terbangnyapun tidak bisa kencang karena dia menyimpan nafas.
2. Tidak galak dan dapat ngemong yang dilatih. Maksutnya; burung pelatih terbangnya bisa ngimbangi sipiyik dan bisa nuntun untuk pulang.
3. Burung pelatih tidak nakal dalam berterbang kalau piyik melesat dia akan mengawal dan menuntun untuk pulang.
4. Cari burung pelatih yang tidak punya trah darah.
5. Dapat mengangkat mengajak piyik untuk terbang tinggi.
6. Pelatih sudah mapan tempat (lokasi).
7. Menukiknya bisa posisi jam 12 dan tidak terlalu kencang. Maksudnya adalah melatih piyik untuk turun dari posisi jam10 sampai jam 12 dan turunnya burung pelatih tidak terlalu kencang tapi pasti agar si piyik tidak takut mentalnya.
8. Turunnya tidak pernah mutar mutar ( meleset ), maksudnya melatih piyik turun pasti, jadi tidak mutar mutar dan tidak merusak mental. Perlu diingat sifat piyik adalah ikut – ikutan, beda dengan cara melatih merpati tinggian model gaburan yang tidak pernah di kepleki betinanya.
9. Diusahakan dari dasar awal mulai jarak 1 meter sampai jarak tempuh maksimal turun tepat pada sasaran atau kekotak tempat landas dimana posisi betinanya itu kunci utama burung sampai bawah tidak melesat atau buang.
Kesimpulan:
* Melatih merpati piyik atau bakalan tinggian keplek lebih bagus kalau pelatihnya posisi keket karena burung pelatih cenderung akan terbang lebih cepat pulang dan tidak banyak mutar mutar menghabiskan nafas yang dilatih( si piyik ) dan turunnya pun tidak mutar mutar.
* Melatih teratur pada posisi piyik giring kencang atau keket. Jangan sekali sekali melatih burung pada posisi tidak keket atau giring kencang karena dapat merusak dari segi mental terbang,turun, sampai landas si piyik.
*Lebih baik dilatih pada waktu pagi hari karena angin tenang dan waktunya pun panjang,seumpama sipiyik ada melesat tidak pulang masih ada waktu lama untuk pulang kembali atau dicari.
*Burung pelatih yang bagus biasanya burung yang tidak punya trah darah, yang penting bisa nuntun atau memandu si piyik untuk pulang, Tinggi, turun pasti dan sekali perlu diingat sifat piyik ikut ikutan gandengannya, jadi kalau melatih posisi pelatih dan yang dilatih harus posisi keket atau giring kencang.kalau pelatih tidak keket ( giring kencang ) ada kemungkinan dia akan minggat atau kabur dari tempatnya ( arena ) dan turunnya sering mutar – mutar dahulu dan seenanknya.
*Jangan sekali sekali mengolor jarak tempuh terlalu cepat sebelum piyik mapan sungguhan atau sudah mapan dan tau jalurnya.
· Melatih sendiri tanpa burung pelatih.
1. Diawali dari jarak 1 meter dan diusahakan untuk turun ( landas ) pas diposisi landasanya, kalaupun ada melesatnya diulangi sampai tidak pernah melesat. Ini dasar utama burung jadi sampai jarak tempuh maksimal. Biasanya burung yang dilatih sendiri burung akan lebih kuat mentalnya dan kalau mapan dia mapan sungguhan dibandingkan pakai burung pelatih lain, maksudnya dia ( si piyik ) tidak terpengaruh sama gandengannya karna sudah terbiasa sendiri.
2. Melatih sendiri kita harus lebih sabar karna lebih lama burung untuk diundurkan atau diolor jarak tempuhnya dan turunnya biasanya burung lebih lama mapan.
3. Setelah piyik dengan jarak tempuh maksimal bisa digandengkan sekali tempo.
4. Piyik atau bakalan biasanya bisa dilatih waktu lar 5 atau bulu 5 ( ukuran masa untuk burung merpati ) tapi hanya pengenalan medan atau lokasi, waktu lar 4 sampai lar 1 burung waktu waktunya kerja dan setelah lar 1 lepas atau penjawatnya lepas jangan dilatih ( harus istirahat total ) kalau lar 5 biasanya burung juga istirahat dan biasanya ekornya dilepasin atau di cabuti ( dibodoli dalam bahasa jawanya )
KESIMPULAN :
*BURUNG POSISI KEKET BARU DILATIH.
*BURUNG PADA KEADAAN SEHAT.
*DASAR UTAMA DI BIASAKAN DARI AWAL BURUNG LANDAS TEPAT PADA BETINANYA JANGAN SAMPAI DIBUANG DILUAR LANDASAN DAN DIAWALLI DARI JARAK 1 METER.
*PIYIK KALAU SUDAH WAKTUNYA MAU NAIK DIA AKAN NAIK SENDIRINYA.
*BURUNG HARUS SUDAH MENJALUR.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
makasih banyak info infonya bos juga atas sharenya moga makin sukses saja dan salam kenal
ReplyDeletesetiyo
http://setizone.co.cc
minta keterangan prestasi brg Buser dan Waliwis bodas dong ?
ReplyDeletesy pernah liat di situs lain jg materinya sama, apa ini 1 bos tapi beda distrik.