Thursday, 22 August 2013
7 Trik dan Cara Pembiakan/Ternak Burung Love Bird
7 Trik dan Cara
Pembiakan/Ternak Burung Love Bird
A. Perawatan Umum
Kunci
keberhasilan perawatan hewan peliharaan terletak pada cara merawat yang rutin
dan konsisten. Perawatan harian untuk burung lovebird sebenarnya relatif sama
dengan burung lainnya.
Pakan
yang diberikan pada hari ini diusahakan selalu habis pada hari ini juga. Jangan
memberikannya terlalu bantak karena akhirnya sisa pakan itu akan menjadi sarang
kuman yang berbahaya bagi lovebird. Pakan dan air dikontrol dua kali sehari
pada pagi dan sore.
Wadah
pakan dan air tersebut diusahakan untuk selalu dibersihkan setiap hari. Jangan
biarkan adakerak atau kotoran menempel pada wadah tersebut. Karena lovebird
suka mandi maka air minum ini sebaiknya diganti setiap hari. Air kotor yang
ikut terminum lovebird bisa memunculkan berbagai masalah.
Kandang
sebaiknya dibersihkan secara rutin tiaphari. Hal ini dimaksudkan agar kotoran
dan sisa – sisa makanan tidak mengendap dan mengerak. Hal – hal ini dapat
mengakibatkan tumbuhnya bakteri dan dapat menimbulkan penyakit pada lovebird.
Lovebird adalah burung yang cerdas sekaligus
lucu. Badut kecil ini sanga suka bermain – main. Oleh karena itu, sebaiknya
disiapkan pula berbagai sarana yang sekiranya bisa digunakan sebagai permainan.
Hal ini berguna untuk mengurangi dan mencegah stres.
Secara
fisik lovebird adalah burung yang memiliki fisik yang kuat dan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya sehingga tidak perlu ada
perawatan khusus mengenai suhu dan kelembapan udara. Akan tetapi udara didalam
kandang dijaga agar tetap bersuhu normal, beragin, serta sesekali terkena sinar
matahari.
B. Pengadaan Induk
Lovebird
saat ini mudah didapatkan dipasar bebas. Kita akan mudah menemui lovebird di
berbagai tempat penjualan burung, seperti pasar hewan atau pet shop.
Perhatikan dan telitilah lovebird sebelum membeli agar tidak menyesal di
kemudian hari. Lebih baik jika lovebird tersebut langsung dibeli dari peternak.
Selain lebih murah, tentunya akan lebih banyak pilihan.
Secara
perilaku lovebird yang baik biasanya ditandai dengan tingkah yang lincah dan
suka mengoceh. Lovebird yang terlihat pendiam bahkan terkesan mengantuk bisa
dicurigai sedang mengalami masalah kesehatan. Selain itu, perhatikan pula
bentuk fisiknya. Lovebird yang sehat memiliki mata cerah,bulu lengkap dan
mengilat, hidup kering, serta tidak ada luka sama sekali di tubuhnya.
Jika
ingin mengembangbiakkan, dipilih lovebird yang masih muda, belum berjodohm
serta sdah lepas dari perawatan induknya atau sudah berumur 4 – 7 bulan.
Pada
dasarnya, lovebird adalah hewan sosial maka diusahakan untuk tidak membeli satu
ekor saja, melainkan satu pasang. Jika ingin diternakkan, diusahakan untuk
membelinya lebih dari satu pasang. Hal ini untuk menghindari ketidakcocokan
saat lovebird mulai dijodohkan. Lovebird yang sendirian tanpa kehadiran burung
lain cenderung mudah stres dan akhirnya jatuh sakit. Lovebird yang baru saja
dibeli harus mendapatkan beberapa perawatan khusus. Jika sudah memiliki
lovebird sebelumnya, jangan langsung mencampurkan lovebird baru tersebut ke
dalam kandang. Lovebird baru akan cenderung diserang oleh lovebird lama karena
dianggap telah memasuki wilayahnya.
Lebih
baik jika lovebird baru tersebut diisolasi dulu selama 30 hari. Hal ini sangat
penting agar lovebird tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Buatlah lovebird baru tersebut nyaman dengan lingkungan barunya. Sebaiknya
dihindarkan dari berbagai suatu bising. Diusahakan suhu kandang selalu stabil
serta ventilasi lancar. Perlu diperhatikan pula bau – bauan disekitar kandang.
Usahakan lingkungan kandang terbebas dari bau yang asing, seperti bau
pestisida, minyak wangi maupun bensin.
Selain
itu, jangan sediakan asinan atau pasir pda 10 – 15 hari pertama. Lovebird yang
berada dalam keadaan stres bisa makan secara berlebihan. Terlalu banyak memakan
materi – materi tersebut justru bisa membahayakan kesehatan lovebird itu
sendiri. Jika ingin mencampurkan lovebird baru tersebut dengan kumpulan
lovebird lama dalam satu kandang, letakkanlah dulu kandang lovebird baru itu
disampingg kandang lovebird lama sekitar satu minggu. Hal ini berguna agar
lovebird lama menjadi terbiasa dengan lovebird baru tersebut, sehingga lovebird
baru tersebut tidak diserang saat dicampurkan ke dalam satu kandang dengan
lovebird lama.
C. Jenis Kelamin
Jenis
lovebird yang biasa dipelihara saat ini ialah fisher lovebird, lovebird
mawar, dan lovebird leher kuning. Masing – masing jenis lovebird
tersebut bersifat not – sexually dimorphic. Artinya, antara jantan dan
betina memiliki bentuk fisik yang sama. Oleh karena itu, butuh teknik khusus
dan pengalaman untuk membedakan antara lovebird jantan dan betina.
Secara
umum, lovebird betina berbadan sedikit lebih besar dari pejantan. Cara yang
paling mudah untuk mendeteksi jenis kelamin adalah dengan meraba kedua capit
udang yang terletak di bawah duburnya. Jika keras, rapat dan lancip, biasanya
jantan. Burung betina capit udangnya lembek, lebar, dan tumpul. Ciri lain
adalah, lovebird betina jika sudah berahu sering mengumpulkan bahan sarang dan
diselipkan diantara kedua sayapnya sebelum dibawa kedalam kotak sarang.
Lovebird bisa dibiakkan setelah memasuki umur diatas tujuh bulan. Untuk
menghindari penipuan masalah umur, lebih baik jika induk dibeli dari peternak
atau penjual yang sudah benar – benar dikenal.
Membedakan
lovebird muda dan dewasa bagi orang awam memang sulit. Ciri – ciri fisik
lovebird muda dan tua biasanya serupa. Akan tetapi, jika cukup
berpengalaman, sebenarnya mudah untuk membedakan lovebird muda dan dewasa.
Secara umum, tingkat kedewasaan lovebird dapat dilihat dari paruh, kuku kaki,
dan warna bulu.
Lovebird
muda biasanya pada paruh terdapat semburat hitam. Jika sudah dewasa, paruh
biasanya berwarna terang atau cerah. Ada juga lovebird dewasa yang paruhnya
berwarna merah tua atau merah. Kuku kaki lovebird muda terlihat putih.
Sedangkan yang tua berwarna relatif keruh atau kotor. Warna bulu lovebird muda
biasanya juga belum secerah warna bulu dewasa.
Pastikan
pula lovebird yang akan dipilih ntuk menjadi induk adalah lovebird yang baik.
Beberapa ciri lovebird yang pantas untuk dijadikan induk ialah sehat dan belum
pernah sakit, berbulu bagus, tidak kurus atau terlalu gemuk, mata bening dan
terang, serta hidung bersih dan tidak berair.
D. Penjodohan
Lovebird
adalah salah sau jenis burung yang setia dengan pasangannya. Burung ini hanya
mau kawin pada satu pasangan saja. Ini berlaku sampai mereka mati. Maka dari
itu, perlu ada penanganan khusus untuk menjodohkan lovebird.
Untuk
menjodohkan lovebird, letakkan masing – masing jantan betina di sangkar
terpisah dan dekatkan kedua sangkar tersebut. Kalau mereka selalu berdekatan
maka kemungkinan besar sudah berjodoh. Proses ini biasanya memakan waktu 3 – 7
hari. Proses penjodohan ini bisa sangat cepat bila dilakukan saat masing –
masing lovebird tersebut sudah memasuki masa berahi.
Masa
berahi ini ditandai dengan perilaku – perilaku tertentu, seperti sering
berkicau serta melakukan aktivitas – aktivitas birahi, yaitu jantan berusaha
mengawini benda – benda didekatnya, sedangkan merunduk sembari membuka sayap
dengan ekor bergerak naik turun. Jika jantan dan betina tersebut sudah
berjodoh, kumpulkan keduanya dalam sebuah sangkar penangkaran. Ada hal yang
harus diingat : jika setelah dikumpulkan dalam satu kandang ternyata tidak mau
kawin atau selalu kejar – kejaran maka dipastikan penjodohan ini telah gagal.
Cobalah untuk mengulangi lagi proses ini dengan menukar salah satunya dengan
lovebird yang lain. Ada juga kejadian unik, yaitu pasangan tersebut cerai. Hal
ini biasanya terjadi karena kondisi kandang yang kurang nyaman, stres, maupun
perebutan makanan.
Alternatif
lain untuk penjodohan adalah dengan mengumpulkan banyak lovebird sekaligus
disebuah kandang yang besar. Paling tidak harus ada lima pasang lovebird dalam
kandang tersebut. Satu hal yang harus diingat pula bahwa lovebird tidak
mengenal poligami atau poliandri seperti layaknya bangsa burung yang lain. Oleh
karena itu, jumlah lovebird yang terdapat dalam kandang besar tersebut antara
najntan dan betinna harus sama. Kalau ada sepasang lovebird yang sudah
berjodoh, mereka biasanya langsung masuk ke glodok untuk kawin dan bertelur.
Anda tinggal memindahkan sepasang lovebird tersebut ke kandang penangkaran.
Cara
ini kadang menimbulkan masalah. Ada lovebird yang berjodoh dengan sesama
sejenisnya : jantan dengan jantan atau betina dengan betina. Bahkan mereka juga
melakukan aktivitas kawin seperti layaknya jantan dengan betina, yaitu menaiki
tubuh pasangannya.
Tingkat
berahi yang tinggi, ketatnya persaingan, serta stres dapat memicu lovebird
untuk melakukan kebiasaan yang tidak wajar. Yang jelas jika ditemukan lovebird
yang tampak berjodoh tetapi tidak pernh bertelur selama lebih dari enam bulan
maka sepasang lovebird tesebut pantas dicurigai sebagai pasangan sesama jenis.
Selain
itu, lovebird adalah burung yang sangat menghargai wilayah kekuasaan. Jika
banyak burung dikumpulkan dalam satu kandang sekaligus maka besar kemungkinan
lovebird – lovebird tersebut akan saling berkelahi berebut wilayah.
Masa
berjodoh dan bertelur adalah masa – masa terpenting dalam beternak lovebird.
Maka dari itu, diusahakan lovebird berada dalam kondisi yang sebaik mungkin
saat memasuki fase ini. Diusahakan lovebird selalu dalam keadaan tenang,
senang, sehat, bersih dan tidak stres. Jika dijumpai ada loebird yang tidak mau
berjodoh, cobalah untuk memeriksanya lagi. Gagalnya proses penjodohan lebird
biasanya hanya disebabkan oleh tiga hal : umur yang terlalu muda yaitu belum
memasuki masa birahi, berjenis kelamin samajodoh dan bertelur adalah masa –
masa terpenting dalam beternak lovebird. Maka dari itu, diusahakan lovebird berada
dalam kondisi yang sebaik mungkin saat memasuki fase ini. Diusahakan lovebird
selalu dalam keadaan tenang, senang, sehat, bersih dan tidak stres. Jika
dijumpai ada loebird yang tidak mau berjodoh, cobalah untuk memeriksanya lagi.
Gagalnya proses penjodohan lebird biasanya hanya disebabkan oleh tiga hal :
umur yang terlalu muda yaitu belum memasuki masa birahi, berjenis kelamin sama,
dan kondisi kandang yang tidak nyaman yaitu bising dan banyak gangguan.
Untuk
memcacu birahi, beberapa makanan tambahan misalnya kuaci, kecambah kacang
hijau, jagung muda dan sawi dapat diberikan jenis makanan ini terbukti berguna
untuk meningkatkan kesuburan lovebird.lovebird.
Walaupun
sebenarnya banyak pasangan lovebird bisa ditangkarkan secara bersamaan dalam
kandang berukuran besar, lovebird tersebut ditempatkan secara per pasangan
tetap lebih baik. Satu kandang penangkaran cukup diisi satu pasang lovebird
saja. Hal ini dimaksudkan agar memudahkan kita dalam melakukan pengawasan dan
melacak garis keturunan. Saat di kandang penangkaran, lovebird bisa diberi
pakan jewawut, milet dan jagung muda 1,5 tongkol untuk satu pasang lovebird.
E. Telur dan Pengeraman
Jika
lovebird sudah mulai kawin otomatis mereka akan mencari tempat untuk bertelur.
Oleh karena itu, dalam kandang harus disediakan glodog sebagai kotak sarang.
Siapkan pula alas pengeraman di dasar glodok tersebut secara insting, biasanya
lovebird tetap mencari bahan untuk membuat sarang. Di alam bebas, biasanya
mereka mengmpulkan berbagai ranting kecil, tangkai daun, dan sebagainya.
Cobalah
untuk menebarkan ranting – ranting kecil, tangkai daunm maupun kulit jagung
kering didasar kandang. Diusahakan pula untuk tidak menebarkan bahan – bahan
ang masih basah atau segar. Gunakan yang sudah kering saja. Bahan – bahan yang
masih segar dapat membusuk di dalam glodok. Hal ini bisa menimbulkan masalah
sendiri. Selain itu, jangan gunakan sebagai bahan yangbersifat sintesis seperti
serat plastik maupun karet. Bahan – bahan sintesis bisa menjadi racun apabila
termakan oleh lovebird. Ummnya lovebird bertelur 4 – 6 butir. Jangan khawatir
jika lovebird tidak langsung mengeram. Biasanya burung ini baru akan mengerami
telurnya setelah telur ketiga keluar. Pada saat pengeraman, induk lovebird akan
sesekali keluar dari glodok untuk makan, mandi, atau Cuma sekadar merentangkan
sayap.
F. Penetesan
Telur
– telur lovebird akan menetes setelah dierami selama 21 – 23 hari. Ada yang
unik dari lovebird, yaitu proses penetasan telur ini bisa memakan waktu cukup
lama, yaitu sekitar 24 jam. Hal ini alami dan jangan khawatir karena pada saat
proses penetasan tersebut memang sedang terjadi berbagai penyesuaian di dalam
tubuh anak lovebird. Sebaiknya peternak tidak turut campur dalam proses
penetasan yang lama ini karena bisa menyebabkan anak lovebird menjadi tumbuh
tidak normal maupun cacat. Mungkin pada saat masa pertama keluar tidak semua
telur tersebut bisa menetas atau mandul. Hal ini alami dan tidak perlu terlalu
mengkhawatirkan hal ini. Biasanya lovebird baru benar – benar produktif setelah
masa bertelur yang kedua dan seterusnya.
Mandulnya
telur lovebird biasanya disebabkan oleh induk yang terlalu muda, lingkungan
yang tidak sehat dan nutrisi yang tidak cukup atau gizi buruk.
Jikau
kemandulan terjadi secara terus menerus maka hal ini patut dicurigai. Cobalah
untuk membuka cangkang telur yang tidak menetas tersebut dan lihatlah bagaimana
perkembangan embrio lovebird. Jika embrio itu ternyata ada tetapi hanya
setengah jadi, kemungkinan besar ada yang salah dengan proses pengeraman telurnya.
Bisa saja telur tersebut tergelincir keluar sarang sehingga tidak tererami oleh
induknya.
Jika
embrio tersebut ternyata sudah dalam keadaan jadi, kemungkinan besar kegagalan
ini terjadi saat proses penetasan, yaitu cangkang telur yang terlalu keras.
Cangkang telur yang terlalu keras dapat menyulitkan anak lovebird saat
menetaskan diri. Kerasnya cangkang telur bisa disebabkan oleh kelempaban udara
yang terlalu rendah, atau terlalu banyaknya kalsium yang dikonsumsi oleh induk.
Kalsium ini bisanya berasal dari tulamng cumi maupun vitamin dan nutrisi yang
ditambahkan secara berlebihan saat memberi pakan atau air minum lovebird.
Jika
telur tersebut tidak ada embrionya sama sekali maka kemungkinan besar lovebird
tersebut adalah pasangan sejenis, yaitu betina – betina atau mandul. Cobalah
untukmenukar salah satu lovebird tersebut dengan lovebird yang lain.
Bila
dijumpai satu atau dua telur yang tidak menetas, jangan khawatirkan alam hal
ini. Secara normal, angka keberhasilan penetasan telur lovebird hanya sekitar
75% selama satu kali fase telur. Telur yang tidak menetas tersebut bisanya
adalah telur yang terakhir ke luar. Telur yang keluar dari induk kadang
memiliki kualitas dibawah elur yang keluar sebelumnya.
Hindari
terlalu sering menyentuh anak – anak lovebird yang baru menetas, tetapi tetap
pastikan anak – anak lovebird tersebut dapat hidup dengan baik. Pada hari –
hari pertama menetas, mungkin anda akan menjumpai nak – anak lovebird tersebut
dalam posisi terlentang. Hal ini alami dan jangan terlalu mengkhawatirkannya.
Sesudah
telur – teur menetas, induk lovebird akan menyuapi anak – anaknya secara
bergantian. Siapkan pakan induk yang mudah dicerna, seperti sayuran dan buah –
buahan. Masa perawatan anak merupakan tekanan luar biasa bagi induk lovebird.
Maka dari itu, berikan suasana yang nyaman agar induk tidak stres, seperti
menyediakan pakan lebih awal, air yang selalu cukup untuk mandi, dan tidak
banyak gangguan di kandang.
Lovebird
secara alami sebenarnya adalah orang tua yang baik bagi anak – anaknya. Akan
tetapi, kadang kala dijumpai juga bahwa induk lovebird tidak mau
mengasuh, bahkan menyerang anak – anaknya sendiri. Jika terdapat kasus seperti
ini, tidak ada cara lain kecuali anak – anak burung itu disuapi sendiri oleh
pemiliknya. Siapkan kotak penyuapan sebagai solusi bagi masalah ini.
Anak
lovebird harus disuapi setiap dua jam sekali. Makanan yang paling sesuai pada
masa tersebut adalah bubur susu untuk bayi. Campurkan bubur susu dengan air
matang hangat – hangat kuku, lalu gunakan sendok untuk menyuapi anak burung.
Tingkat kekentalan makanan tersebut harus disesuaikan dengan umur burung.
Semakin bertambah usianya, semakin kental pula bubur susu yang diberikan.
Setelah berumur 3 – 4 minggu, anak – anak lovebird tersebut sudah dapat diberi
makanan lain seperti sayuran, buah – buahan dan milet.
Dalam
beberapa kasus, sering dijumpai pula anak – anak lovebird mengalami cacat kaki.
Anak – anak lovebird mampu berdiri, tidak mencengkeram secara sempurna, miring
kesamping, bahkan lumpuh sama sekali. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh
bahan dasar sarang yang kurang banyak sehingga anak – anak lovebird kurang
mendapatkan topangan dan cengkeraman saat berlatih berdiri. Maka dari itu,
usahakan dalam glodok tersedia bantalan sarang yang cukup, bisa berupa serutan
bambu, ranting – ranting kecil, hingga daun – daun jagung yang kering.
Pada
saat berumur 6 – 9 minggu, anak burung mulai keluar dari kotak sarang. Hal ini
menandai bajwa anak lovebird tersebut sudah mulai beranjak dewasa. Setelah anak
burung sudah mulai mampu makan tanpa disuapi induknya, segera pindahkan mereka
kesangkar lain sehingga induk bisa kawin dan bertelur lagi. Memang, lovebird
dapat diberdayakan untuk terus menerus melakukan proses reproduksi, tetapi ini
tidak baik. Usahakan satu pasang lovebird hanya bertelur sebanyak tiga kali per
tahun. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga vasilitas dan kesehatan induknya.
Saat
anak – anak lovebird mulai beranjak dewasa adalah saat yang paling tepat untuk
membuatnya menjadi jinak. Cobalah untuk sesekali mengelus atau memegang mereka
setidak – tidaknya satu kali sehari agar mereka terbiasa dengan manusia.
Lovebird yang jarang disentuh pada masa – masa ini cenderung menjadi liar dan
merasa tidak aman dengan kehadiran manusia.
G. Mastering
Mastering adalah proses pelatihan burung agar
dapat berkicau dengan indah. Mastering biasanya dilakukan dengan
memperdengarkan suara – suara burung lain, bisa burung asli maupun tape atau
CD. Suara – suara ini diperdengarkan pada lovebird dengan harapan lovebird
dapat menirukannya.
Memang,
beberapa orang masih meragukan apakah lovebird bisa dimaster dan apakah
lovebird cukup layak disebut sebagai burung berkicau atau tidak. Akan tetapi,
kenyataan membuktikan bahwa lovebird adalah salah satu burung yang cukup
cerdas. Dibalik kecerewetannya, ternyata lovebird juga mampu menirukan beberapa
suara burung lain. Akhir – akhir ini pun telah dilangsungkan berbagai lomba
kicau lovebird. Beberapa burung yang bisa dijadikan sebagai master bagi
lovebird ialah kenari, blackthroat, dan sanger.
Cobalah
untuk memperdengarkan suara – suara burung ini didekat lovebird secara rutin,
maka secara insting lovebird akan mengikuti suara – suara burung tersebut.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment