Melihat tingginya minat dan antusias terhadap burung Kenari, maka mari kita saling bertukar ilmu dan juga pengalaman tentang perawatan burung kenari atau jenis finch yang lainnya.
Panduan Memilih dan Membeli Burung
Gaya tarung kenari bisa dikelompokkan dalam 3 jenis.
1.Gaya buka sayap turun ½ atau hanya turun sedikit, dengan kepala hanya menggelang-geleng kanan-kiri (yang disebutnya gaya Steve Wonder).
2.Gaya buka sayap turun penuh ke arah bawah, dengan model tarung sambil jalan kanan-kiri.
3.Gaya buka sayap ke arah depan, dengan model tarung sambil jalan kanan-kiri.
Gaya 1, biasanya dilakukan oleh kenari-kenari dengan body keseluruhan yang terlihat tidak proporsional dan, jika dalam keadaan normal/tidak beraksi, kedua sayap bertemu bersilangan membentuk gunting dan karenanya, jarak antra ujung sayap dengan pangkal ekor relatif jauh (tidak bersentuhan). Kalau dilihat dari atas bodinya terlihat seperti persegi panjang dengan perbandingan panjang: lebar = 3:1.
Gaya 2, biasanya dilakukan oleh kenari dengan body proporsional, panjang dan kalau dilihat dari atas bodinya terlihat seperti persegi panjang dengan perbandingan panjang: lebar = 4:1; ujung bulu kedua sayap sejajar ke arah belakang, lurus.
Gaya 3, sama dengan ciri pemilik gaya 2, denagn perbedaan pada sayap yaitu ujung bulu kedua sayap sejajar ke arah belakang tetapi agak turun jatuh (ngglembreh- Jawa).
Cepat lambatnya kenari bunyi berdasar ketebalan bulu:
1.Kenari dengan bulu tebal (yang dia istilahkan “bulu rangkap”) cenderung lama untuk bisa bernyanyi secara maksimal.
2.Kenari dengan bulu tipis (yang dia istilahkan dengan “bulu satu”) lebih cepat berbunyi dengan capaian lagu maksimal (punya Om Erik, kenari 7 bulannya yang sudah berprestasi di tiga arena lomba, berbulu tipis.
Cepat lambatnya kenari bunyi berdasar warna dominan pada bulu:
1.Kenari yang memiliki warna dominan cerah (putih, kuning, orange) cenderung lama untuk bisa bernyanyi secara maksimal.
2.Kenari yang tidak memiliki warna dominan cerah (putih, kuning, orange) lebih cepat berbunyi dengan capaian lagu maksimal (punya bapak asep, kenari 7 bulannya berwarna bon dengan warna terbanyak (tetapi tidak terlihat dominan) hijau-kuning.
Kelebihan dan kelemahan kenari berdasar ketebalan bulu:
1.Kenari berbulu tebal/rangkap lebih bisa membawakan lagu dengan cengkok yang terdengar lebih jelas ketimbang kenari berbulu satu/tipis karena dalam membawakan suara hanya sedikit ditingkahi dengan gaya (baik sayap, maupun jalan kanan-kiri).
2.Kenari berbulu tipis lebih lincah dan bisa bergaya dengan mengandalkan suara-suara tembakan.
Memelihara burung berkicau banyak mendatangkan manfaat dan keuntungan positip untuk penghobi burung. Selain untuk menyalurkan hobi, menghilangkan kepenatan (stress), kegiatan hobi ini juga dapat dijadikan sebagai jembatan silaturrahmi untuk menambah teman dan memperluas wawasan.
Sebelum memutuskan untuk memilih dan membeli burung yang akan dipelihara, ada beberapa hal penting yang harus kita perhatikan. Salah dalam memilih burung dan membeli burung, dapat membuat kita kecewa dan tentu saja kita tidak bisa menyalurkan hobi dengan optimal.
1. Tentukan tujuan membeli burung (Untuk apa kita membeli burung.??).
Apakah burung yang akan kita beli hanya untuk sekedar menjadi hewan peliharaan di rumah? Membeli burung untuk di ternak (breeding burung)? Untuk dijual lagi dan mendapat untung? Sebagai burung master pelengkap? Sebagai burung Mascot yang akan dilombakan? Membeli burung untuk hadiah? Atau membeli burung untuk dirawat menjadi burung yang akan di-lomba-kan?
Mengapa point ini menjadi hal yang paling penting? Karena berbeda tujuan, akan berbeda juga spesifikasi dan anggaran yang harus kita sediakan untuk burung yang akan dibeli. Disamping itu, berbeda tujuan maka akan berbeda juga faktor konsekuensi, sarana prasarana yang harus disediakan dan konsistensi untuk pola perawatan masing-masing burung.
2. Tentukan jenis burung dan kondisi burung yang dibeli.
Hendaknya kita sudah memiliki gambaran jelas untuk jenis burung dan kondisi burung yang akan kita beli. Jangan pernah membeli jenis burung tertentu apabila anda memang tidak suka burung tersebut. Atau jangan juga membeli burung karena ikut-ikutan padahal anda tidak menyenangi jenis burung tersebut.
Contohnya: Karena beberapa teman dekat punya banyak burung Anis Merah, anda juga ikut-ikutan (latah) membeli beberapa ekor burung Anis Merah yang sebenarnya anda tidak suka jenis burung ini.
Tentukan juga, apakah kita akan membeli burung dengan kondisi burung masih bakalan/bahan (tangkaran atau tangkapan hutan), burung jadi atau burung yang sudah sering juara di lomba.
3. Tentukan budget dan siapkan anggaran untuk membeli burung.
Selalu kedepankan logika dan jangan pernah mengedepankan emosi dalam memilih dan membeli burung. Tidak pernah ada faktor keberuntungan di dalam membeli burung. Yang ada hanya cermat dan ketelitian. Sebaiknya, jangan memaksakan diri dan memaksakan keberuntungan anda untuk membeli burung diluar perencanaan dan budget yang sudah ditentukan.
Tentukanlah budget dan siapkan anggaran untuk membeli burung yang anda idam-idamkan. Jangan membelanjakan uang untuk membeli burung diluar budget kesanggupan anda. Komunikasikanlah tentang rencana tujuan anda membeli burung, budget dan anggaran untuk membeli burung idaman anda kepada orang terdekat atau teman atau orang yang anda percayai.
4. Cari dan kumpulkan informasi lengkap tentang burung yang akan dibeli.
Malu bertanya sesat di jalan, pepatah ini selalu berlaku untuk membeli burung. Cari dan kumpulkan informasi tentang burung yang akan dibeli dari referensi netral yang bisa dipercaya. Mulai dari katuranggan burung yang baik dan ideal, karakter dan sifat, asal usul, kompatibilitas, pola perawatan, fisiologis, kelemahan, kelebihan, prospektif ke depan dan lain sebagainya.
5. Tentukan tempat untuk membeli burung.
Apakah membeli di pasar burung? Apakah membeli di tempat penangkar burung ternama? Apakah membeli dari teman punya teman? Apakah membeli dari tetangganya tetangga? Atau membeli di lapangan latber/lomba? Mintalah referensi dari teman-teman sesama penghobi atau teman-teman komunitas hobi burung untuk penjual burung yang jujur dan bisa dipercaya. Penjual burung yang baik yang bertanggung jawab, umumnya memberikan garansi (kualitas, spesifikasi, gender dan lain-lain) untuk burung yang dijualnya.
Berkaitan dengan ini, sangat disarankan juga membawa teman sebagai pendamping (berperan juga sebagai konsultan). Yaitu orang yang punya pengetahuan dan pengalaman lebih dari anda, untuk burung yang akan dibeli. Ini akan sangat berguna sebagai "second opinion" dan mengontrol emosi anda sewaktu membeli nantinya.
Akhirnya, dimana dan dari siapa anda akan membeli burung idaman tersebut, jangan emosi..! Kondisikan pikiran dengan tenang.
6. Lihat, Dengar dan Rasakan.
Jangan pernah percaya dengan "bumbu-bumbu" dari penjual burung kalau anda tidak melihatnya sendiri, mendengarnya sendiri dan merasakannya sendiri. Jangan percaya dengan "katanya.., katanya...". Percayalah hanya kepada mata anda, telinga anda dan perasaan anda sendiri.
Jangan terpancing dengan harga yang murah. Tidak pernah ada burung bagus harganya murah. Harga biasanya berbanding lurus dengan kualitas. Pastikan burung idaman yang akan anda beli sesuai spesifikasi yang anda cari. Hal penting lainnya, pastikan burung yang akan dibeli tersebut sehat wal afiat lahir dan bathin.
7. Berani ambil keputusan, bijaksana dan bertanggung jawab.
Apabila burung idaman sudah sesuai dengan kriteria dan spesifikasi yang diinginkan, segeralah lakukan negosiasi harga dan beri keputusan untuk membeli. Tanyakan garansi tentang burung yang dijual, kelengkapan dan semua informasi yang berkenaan dengan burung yang anda beli. Mulai dari pola perawatan, jenis makanan dan pola makan, stelan ektra fooding (EF) dan lain sebagainya.
Tetapi, kalau masih ada keraguan tentang burung yang akan dibeli atau burung tersebut tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan, jangan takut untuk mengatakannya dengan tegas: "Mohon maaf mas/pak.., bukan seperti ini burung yang saya cari..!".
No comments:
Post a Comment